PENGARUH SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN DOSIS PUPUK KOMPOS PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS PADA LAHAN BEKAS PADI SAWAH DI DESA TIRTA MULYA, KABUPATEN BENGKULU UTARA, BENGKULU
Abstract
Lahan padi sawah cenderung memiliki tingkat kesuburan tanah baik fisik, kimia, maupun biologi tanah yang rendah untuk budidaya jagung manis. Oleh karena itu perlu dilakukan rehabilitasi lahan tersebut dengan pemberian amelioran tanah berupa pupuk organik disertai perbaikan budidaya tanaman melalui sistem tanam jajar legowo. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kompos sapi yang optimal pada setiap sistem tanam jajar legowo pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, menentukan sistem tanam jajar legowo yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, dan menentukan komposisi pupuk kompos yang paling baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan dari bulan September sampai November 2020 di lahan bekas sawah di Desa Tirta Mulya SP5, Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu pada koordinat 2 0 0 29’10,1” LS dan 101 07’50,3” BT dengan ketinggian 36 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan dua faktor yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah pola baris tanam yang terdiri: konvensional, jajar legowo 2:1, dan jajar legowo 3:1. Faktor kedua adalah dosis pupuk kompos sapi yang terdiri dari nol, 10, dan 20 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pola tanam konvensional dengan pemupukan kompos sapi 10 ton/ha menghasilkan panjang tongkol tanpa kelobot terpanjang dan diameter tongkol tanpa kelobot terbesar. Sistem pola baris tanam konvensional menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, jumlah daun terbanyak, dan bobot brangkasan basah dan bobot brangkasan kering terberat. Aplikasi kompos sapi dengan dosis nol ton/ha sampai 20 ton/ha menghasilkan komponen pertumbuhan dan hasil jagung manis berbeda tidak nyata.