PERTUMBUHAN AKAR BIBIT KELOR (Moringa oleifera Lamk) DARI BAHAN TANAM YANG BERBEDA PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN

Authors

  • Catur Wasonowati
  • Endang Sulistyaningsih
  • Didik Indradewa
  • Budiastuti Kurniasih

Abstract

Kelor (Moringa oleifera Lamk) adalah tanaman yang tahan kekeringan, mudah tumbuh dan dapat diperbanyak dengan biji dan stek batang. Mekanisme adaptasi tanaman terhadap cekaman kekeringan untuk mempertahankan status air tetap tinggi adalah dengan mengembangkan perakaran. Tanaman yang lebih mengutamakan pertumbuhan akar daripada tajuknya mempunyai kemampuan lebih baik untuk bertahan pada kondisi kekeringan. Rasio akar:tajuk merupakan karakter yang dapat digunakan sebagai petunjuk kekurangan atau kelebihan air pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan akar tanaman kelor dari bahan tanam biji dan stek pada selang waktu pemberian air yang berbeda. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan 2 faktor, petak utama yaitu selang waktu pemberian air (2, 4, atau 8 hari sekali), dan anak petak yaitu bahan tanam ( biji atau stek). Pada kondisi tercekam kekurangan air, pertumbuhan tajuk tanaman dengan segera menurun tetapi pertumbuhan akar relatif kurang terpengaruh. Pada kondisi kekeringan, tanaman meningkatkan pertumbuhan akar dan menghambat pertumbuhan tajuk.

Downloads

Published

2022-06-30

How to Cite

Catur Wasonowati, Endang Sulistyaningsih, Didik Indradewa, & Budiastuti Kurniasih. (2022). PERTUMBUHAN AKAR BIBIT KELOR (Moringa oleifera Lamk) DARI BAHAN TANAM YANG BERBEDA PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN. PROSIDING SEMINAR NASIONAL PERTANIAN PESISIR, 1(1), 110–115. Retrieved from https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/SENATASI/article/view/42