https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/issue/feedProsiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman2024-11-06T00:00:00+00:00Parwito parwito@fdi.or.idOpen Journal Systems<p>Seminar Nasional Perlindungan Tanaman merupakan seminar yang diadakan oleh jurusan perlindungan tanaman fakultas pertanian universitas bengkulu bekerjasama dengan perkumpulan fitopatologi indonesia dan perhimpunan entomologi indonesia pengurus daerah provinsi bengkulu. Dilaksanakan setahun sekali dan mengundang berbagai peneliti, dosen, mahasiswa yang mempresentasikan makalahnya di seminar ini. Prosiding ini memiliki </p> <table class="table table-bordered"> <tbody> <tr> <td><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221213091819247">EISSN 2962-0503</a></td> </tr> </tbody> </table> <table class="table table-bordered"> <tbody> <tr> <td><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221213182157639">PISSN 2963-2560</a></td> </tr> </tbody> </table> <p>Seminar Nasional ini diselenggarakan setiap Tahun oleh Jurusan Perlindungan Tanaman bekerjasama dengan PFI dan PEI Komda Provinsi Bengkulu. Seminar Nasional Perlindungan tanaman ini menerima naskah artikel penelitian yang akan dimuat dalam prosiding ini. Bidang ilmu yang diseminasikan dalam seminar nasional ini adalah Pelaksanaan Perlindungan tanaman, Fitopatologi dan entomologi, agroekoteknologi, Ilmu Tanah, Bioteknologi pertanian, teknologi pertanian, kimia/fisika pertanian, biologi pertanian, pengendalian hama dan penyakit terpadu dan Pengendalian hayati.</p>https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/4POTENSI KULTUR FILTRAT PLANT GROWTH- PROMOTING BACTERIA (PGPB) UNTUK PENGENDALIAN NEMATODA Meloidogyne spp. PADA TANAMAN TOMAT2022-12-13T10:22:10+00:00Fahkrul ArifalArifal@gmail.comYulmira Yantiyy.anthie79@gmail.comEri Sulyantimira23@agr.unand.ac.idRita Harnimira23@agr.unand.ac.id<p>Nematoda bengkak akar (Meloidogyne spp.) merupakan patogen penting yang menyebabkan kerugian signifikan pada tanaman tomat. Penggunaan kultur filtrat Plant Growth-Promoting Bacteria (PGPB) menjadi alternatif yang ramah lingkungan untuk pengendalian hayati nematoda. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi kultur filtrat PGPB untuk mengendalikan nematoda Meloidogyne spp. Penelitian secara ekperimen dengan menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 tahapan yaitu secara in vitro dan in planta. Kultur filtrat yang diuji meliputi Bacillus thuringiensis strain MRSNRZ.3.1, B. subtilis strain MRTDUMBE.3.2.1, B. mycoides strain MRSNUMBE.2.2, B. waihenstephanensis strain RBTLL.3.2, B. cereus strain MRPLUMBE.1.3, Bacillus sp strain MRSPRZ.1.1, Pseudomonas hibiscicola strain MRTLDRZ .2. dan Achromobakter insolitus strain MRBPUMBE.1.3. Parameter yang diamati adalah mortalitas nematoda, jumlah bengkak akar, jumlah kelompok telur, jumlah telur dalam kelompok telur, jumlah nematoda dalam sampel tanah dan penetrasi nematoda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur filtrat Bacillus mycoides strain MRSNUMBE.2.2 memberikan hasil terbaik dalam pengendalian nematoda Meloidogyne spp., dengan mortalitas nematoda tertinggi di semua interval waktu, mendekati efektivitas pestisida. Bacillus mycoides strain MRSNUMBE.2.2 juga secara signifikan mengurangi jumlah bengkak akar, kelompok telur, dan telur dalam kelompok telur, serta menghasilkan penetrasi nematoda terendah.</p>2024-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanamanhttps://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/5ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS LAHAN PERTANIAN DI KOTA BENGKULU2022-12-13T10:32:10+00:00Yurike Yurikeyurike@unib.ac.idWiryono WiryonoWiryono@unib.ac.idEssy Agnesta AsdamiAsdami@unib.ac.idYudha Saktian SyafruddinSyafruddin@gmail.com<p>Kota Bengkulu sebagai salah satu kota berkembang di Indonesia, mengalami perubahan tutupan lahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan tutupan lahan di Kota Bengkulu terjadi akibat urbanisasi dan konversi lahan untuk pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dan dampak perubahan tersebut terhadap produktivitas lahan pertanian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data citra satelit untuk memetakan perubahan tutupan lahan dari 2014-2024. Selain itu, melakukan meta analisis untuk melihat dampaknya terhadap produktivitas lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan terjadi alih konversi lahan yang pesat di Kota Bengkulu. Terjadi penurunan luas lahan pertanian (pertanian lahan kering dan sawah) dari tahun 2014-2024 sebesar 49,80%. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan perubahan alih fungsi lahan paling tinggi pada area pemukiman sebesar 29,77%. Dampaknya terjadi penurunan produksi padi pada tahun 2021 sebesar 6.132 ton menurun pada tahun 2023 menjadi 5.234,65 ton. Petani diharapkan dapat mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan dan diversifikasi tanaman. Selain itu, pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan perlindungan lahan pertanian di Kota Bengkulu.</p>2024-11-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman