Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan <p>Seminar Nasional Perlindungan Tanaman merupakan seminar yang diadakan oleh jurusan perlindungan tanaman fakultas pertanian universitas bengkulu bekerjasama dengan perkumpulan fitopatologi indonesia dan perhimpunan entomologi indonesia pengurus daerah provinsi bengkulu. Dilaksanakan setahun sekali dan mengundang berbagai peneliti, dosen, mahasiswa yang mempresentasikan makalahnya di seminar ini. Prosiding ini memiliki </p> <table class="table table-bordered"> <tbody> <tr> <td><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221213091819247">EISSN 2962-0503</a></td> </tr> </tbody> </table> <table class="table table-bordered"> <tbody> <tr> <td><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20221213182157639">PISSN 2963-2560</a></td> </tr> </tbody> </table> <p>Seminar Nasional ini diselenggarakan setiap Tahun oleh Jurusan Perlindungan Tanaman bekerjasama dengan PFI dan PEI Komda Provinsi Bengkulu. Seminar Nasional Perlindungan tanaman ini menerima naskah artikel penelitian yang akan dimuat dalam prosiding ini. Bidang ilmu yang diseminasikan dalam seminar nasional ini adalah Pelaksanaan Perlindungan tanaman, Fitopatologi dan entomologi, agroekoteknologi, Ilmu Tanah, Bioteknologi pertanian, teknologi pertanian, kimia/fisika pertanian, biologi pertanian, pengendalian hama dan penyakit terpadu dan Pengendalian hayati.</p> en-US parwito@fdi.or.id (Parwito ) parwito@fdi.or.id (Parwito ) Wed, 06 Nov 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS LAHAN PERTANIAN DI KOTA BENGKULU https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/5 <p>Kota Bengkulu sebagai salah satu kota berkembang di Indonesia, mengalami perubahan tutupan lahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan tutupan lahan di Kota Bengkulu terjadi akibat urbanisasi dan konversi lahan untuk pemukiman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan dan dampak perubahan tersebut terhadap produktivitas lahan pertanian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data citra satelit untuk memetakan perubahan tutupan lahan dari 2014-2024. Selain itu, melakukan meta analisis untuk melihat dampaknya terhadap produktivitas lahan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan terjadi alih konversi lahan yang pesat di Kota Bengkulu. Terjadi penurunan luas lahan pertanian (pertanian lahan kering dan sawah) dari tahun 2014-2024 sebesar 49,80%. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan perubahan alih fungsi lahan paling tinggi pada area pemukiman sebesar 29,77%. Dampaknya terjadi penurunan produksi padi pada tahun 2021 sebesar 6.132 ton menurun pada tahun 2023 menjadi 5.234,65 ton. Petani diharapkan dapat mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan dan diversifikasi tanaman. Selain itu, pemerintah perlu mengimplementasikan kebijakan perlindungan lahan pertanian di Kota Bengkulu.</p> Yurike Yurike, Wiryono Wiryono, Essy Agnesta Asdami, Yudha Saktian Syafruddin Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/5 Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0000 POTENSI KULTUR FILTRAT PLANT GROWTH- PROMOTING BACTERIA (PGPB) UNTUK PENGENDALIAN NEMATODA Meloidogyne spp. PADA TANAMAN TOMAT https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/4 <p>Nematoda bengkak akar (Meloidogyne spp.) merupakan patogen penting yang menyebabkan kerugian signifikan pada tanaman tomat. Penggunaan kultur filtrat Plant Growth-Promoting Bacteria (PGPB) menjadi alternatif yang ramah lingkungan untuk pengendalian hayati nematoda. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi kultur filtrat PGPB untuk mengendalikan nematoda Meloidogyne spp. Penelitian secara ekperimen dengan menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 tahapan yaitu secara in vitro dan in planta. Kultur filtrat yang diuji meliputi Bacillus thuringiensis strain MRSNRZ.3.1, B. subtilis strain MRTDUMBE.3.2.1, B. mycoides strain MRSNUMBE.2.2, B. waihenstephanensis strain RBTLL.3.2, B. cereus strain MRPLUMBE.1.3, Bacillus sp strain MRSPRZ.1.1, Pseudomonas hibiscicola strain MRTLDRZ .2. dan Achromobakter insolitus strain MRBPUMBE.1.3. Parameter yang diamati adalah mortalitas nematoda, jumlah bengkak akar, jumlah kelompok telur, jumlah telur dalam kelompok telur, jumlah nematoda dalam sampel tanah dan penetrasi nematoda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kultur filtrat Bacillus mycoides strain MRSNUMBE.2.2 memberikan hasil terbaik dalam pengendalian nematoda Meloidogyne spp., dengan mortalitas nematoda tertinggi di semua interval waktu, mendekati efektivitas pestisida. Bacillus mycoides strain MRSNUMBE.2.2 juga secara signifikan mengurangi jumlah bengkak akar, kelompok telur, dan telur dalam kelompok telur, serta menghasilkan penetrasi nematoda terendah.</p> Fahkrul Arifal, Yulmira Yanti, Eri Sulyanti, Rita Harni Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/4 Fri, 08 Nov 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS KORELASI FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN DISTRIBUSI DAN INTENSITAS SERANGAN Meloidogyne spp. PADA TOMAT DI BENGKULU https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/6 <p>Nematoda puru akar (NPA), khususnya dari genus <em>Meloidogyne</em>, merupakan salah satu hama penting di Indonesia. Kerusakan oleh <em>Meloidogyne</em> spp. dapat mengakibatkan penurunan hasil panen pada tanaman tomat hingga 40-50%. Untuk meminimalisir kerugian substansial akibat serangan hama ini, langkah-langkah pengendalian harus dilakukan sejak dini agar penyebarannya tidak semakin meluas diantaranya rotasi tanaman, pengolahan lahan, pemilihan varietas, hingga penggunaan pestisida nabati. Tujuan penelitian mengkaji intensitas serangan masing-masing tanaman tomat yang terserang <em>Meloidogyne </em>spp. pada setiap elevasi. Pengambilan sampel dilakukan pada tiga kabupaten dengan elevasi berbeda. Setiap Kabupaten ditetapkan tiga kecamatan dan setiap kecamatan ditetapkan tiga desa. Di Setiap desa ditetapkan sampel lima lahan sebagai sampel. Jumlah sampel setiap lahan diambil 10% dari populasi tanaman. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>purposive sampling</em> yaitu mengambil sampel tanaman tomat yang bergejala puru akar. Analisis data statistik mengunakan aplikasi SPSS 29.0.20 untuk mengetahui tingkat hubungan atau korelasi(Populasi nematoda di akar dan di tanah, pH tanah, suhu Tanah). Hasil variasi dalam intensitas serangan dapat dipengaruhi oleh suhu tanah, populasi <em>Meloidogyne</em> spp. di akar, pH tanah, dan populasi <em>Meloidogyne</em> spp di tanah melalui model sebesar 68,6%, sisanya (31,4%) berasal dari variabel lain. Analisis varians (ANOVA) menampilkan hasil pengujian koefisien determinasi. Kesimpulan menunjukkan tingkat kerusakan tertinggi pada <em>Meloidogyne</em> terdapat pada dataran tinggi dengan intensitas serangan mencapai 50%, dataran sedang 40% sedangkan dataran rendah memiliki intensitas serangan 30%.</p> Aris Putra , Rustikawati Rustikawati, Mimi Sutrawati Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/6 Sun, 10 Nov 2024 00:00:00 +0000 PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU PADA CABAI MERAH (Capsicum annum L.) TERHADAP PERKEMBANGAN PENYAKIT BERCAK DAUN (Cercospora capsici) DI KECAMATAN INDRALAYA UTARA KABUPATEN OGAN ILIR SUMATERA SELATAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/7 <p><em>Cercospora capsici</em> adalah salah satu penyakit utama yang menyerang cabai di Indonesia. Penyakit bercak daun <em>Cercospora capsici</em> dapat menyebabkan kehilangan hasil produksi hingga 30–40%. Gejala penyakit ini dapat dilihat pada bagian daun, seperti munculnya bercak bulat kecil dan kebasah-basahan, dan jika penyakitnya sangat parah, bercak akan berubah menjadi coklat kehitaman. Untuk mengatasi penurunan produksi cabai yang disebabkan oleh penyakit tanaman, petani biasanya menggunakan pestisida untuk mengendalikan. Namun, karena penggunaan pestisida dianggap memiliki efek negatif yang signifikan, pengembangan baru Pengelolaan Tanaman Terpadu (PPT) digunakan untuk melindungi tanaman dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan menggabungkan beberapa metode pengendalian yang aman terhadap OPT. Penelitian skripsi ini dilaksanakan dari bulan Juni 2023 hingga selesai. Metode yang digunakan yakni <em>purposive</em> <em>sampling</em> secara diagonal <em>sampling</em> pada empat lahan cabai di tiga Desa di Kecamatan Indralaya Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari minggu pertama hingga kelima di empat lahan tanaman cabai untuk insidensi, intensitas, dan laju perkembangan penyakit Cercospora capsici selalu mengalami peningkatan. Hasil menunjukkan bahwa di Desa Tanjung Seteko memiliki tingkat insidensi tertinggi, 41.28%, dan di Desa Permata Baru memiliki tingkat insidensi terendah, 15.97%. Hasil menunjukkan bahwa lahan Desa Tanjung Seteko memiliki intensitas tertinggi, 17.94% dan di Desa Permata Baru lahan 2 memiliki intensitas terendah, 6.026%. Laju perkembangan penyakit tertinggi di lahan pengamatan Desa Tanjung Seteko dengan nilai 79.4% dan terendah pada pengamatan di Desa Permata Baru lahan 2 dengan nilai 22.2%.</p> Harman Hamidson, Tia Elisa Riyanti , Filli Pratama , Suparman, Arsi, Titi Tricahyati, Karlinda Novita Sari, Ardia Ayu Pramesti Regita Lince, Ade Nabila, Vivi Ayu Alviana, Armi Junita Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/7 Wed, 30 Nov 2022 00:00:00 +0000 DETEKSI SERANGAN HAMA INVASIF ULAT GRAYAK Spodoptera frugiperda J.E. Smith (Lepidoptera: Noctuidae) PADA PERTANAMAN JAGUNG LAHAN KERING DI LOMBOK TIMUR https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/8 <p>Jagung merupakan komoditas unggulan kedua setelah padi di Indonesia. Namun, budidaya tanaman jagung terancam oleh serangan hama invasif ulat grayak <em>Spodoptera frugiperda </em>yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi. Penelitian mengenai serangan <em>S. frugiperda </em>di berbagai tempat telah banyak dilakukan, tetapi sejauh ini di Kabupaten Lombok Timur belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persentase serangan, kepadatan populasi, dan pola persebaran <em>S. frugiperda </em>pada pertanaman jagung di Kabupaten Lombok Timur. Penelitian dilaksanakan pada bulan September–Oktober 2024. Pengambilan sampel menggunakan metode <em>random purposive sampling </em>dengan membentuk lima plot secara diagonal berukuran 2 m x 2 m untuk mengamati 10 tanaman sampel secara acak pada setiap plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serangan <em>S. frugiperda </em>telah menyerang seluruh lokasi pengamatan pada setiap kecamatan di Kabupaten Lombok Timur dengan rata-rata persentase serangan sebesar 86%. Persentase serangan tertinggi terdapat di Surya Wangi 2 sebesar 98% dan terendah di Kelayu Selatan sebesar 72%. Kepadatan populasi rata-rata sebesar 0,89 yang tergolong tinggi. Pola persebaran populasi larva <em>S. frugiperda </em>ditemukan tergolong menyebar merata (<em>uniform</em>) di Kecamatan Labuan Haji dan mengelompok (<em>aggregated</em>) di Kecamatan Selong dan Sakra Barat.</p> Abdul Halim Mursyidin, Muhammad Qudsiah S , Bambang Supeno , Vita Fitriani, Reginah Fhathonah Insani Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/8 Thu, 14 Nov 2024 00:00:00 +0000 EFEKTIFITAS MODEL KEPEMIMPINAN DAN LEMBAGA ADAT DALAM PENGELOLAAN SECARA LESTARI HUTAN ADAT KENEGERIAN RUMBIO DI KABUPATEN KAMPAR, PROPINSI RIAU https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/9 <p>Masyarakat adat Kenegerian Rumbio di Kabupetan Kampar, Propinsi Riau sukses mengelola hutan adatnya seluas kurang lebih 530 ha. Pengelolaan hutan adat ini telah dilakukan secara turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu. Kesuksesan pengelolaan hutan adat ini tidak terlepas dari keberadaan dan peran lembaga dan kepemimpinan adat di wilayah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Studi ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model kepemimpinan dan lembaga adat dalam mengelola hutan adat secara lestari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kepemimpinan dan lembaga adat masih sangat efektif dalam mewujudkan kelestarian hutan adat Kenegerian Rumbio sehingga masih terjaga sampai kini. Efektifitas kepemimpinan dan embaga adat dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain rendahnya tingkat gangguan terhadap hutan adat serta tingkat kepatuhan seluruh masyarakat adat dalam menjalankan peratuan dan hukum-hukum adat.</p> Nuralamin Nuralamin Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/9 Mon, 18 Nov 2024 00:00:00 +0000 INVENTARISASI ORGANISME PENGANGGU PADA PERTANAMAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN JAMBI https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/11 <p>Tanaman hortikultura merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan pertanian. Tanaman hortikultura memiliki beberapa jenis yaitu budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman bunga, dan tanaman obat-obatan. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tanaman hortikultura ini adalah adanya serangan hama dan penyakit. Untuk mengatasi kendala tersebut, petani melakukan pengendalian secara kimiawi dengan cara menggunakan pestisida sintetik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat evaluasi penggunaan pestisida di Kecamatan Paal Merah dan Kecamatan Sungai Gelam, jambi. Data yang didapatkan berupa data hasil wawancara 10 petani yang menggunakan pestisida dan data pengamatan intensitas serangan hama dan penyakit. Metode penetapan sampel dilakukan menggunakan metode <em>purposive sampling</em> yang kemudian diambil sebanyak 36 tanaman sampel dengan menggunakan metode interval sampling. Hasil yang didapat sebagian petani berumur 40-50 tahun dengan rata-rata tingkat pendidikan SD dan SMP. Hama yang menyerang pada lahan hortikultura yaitu <em>Liriomyza</em> sp., <em>Aulacophora indica</em>, <em>Spodoptera litura</em>, <em>Bactrocera</em> sp., <em>Rattus argentiventer</em>, <em>Sanurus indecora</em>, dan <em>Tetranychus</em> sp. Penyakit yang menyerang yaitu bercak daun, antraknosa, busuk buah, dan bercak hitam jeruk.</p> Azzahra Nur Dwi Lestari, Suparman Suparman, Rindian Tika , Arsi Arsi, Harman Hamidson, Titi Tricahyati, Armi Junita, Rizky Randal Cameron Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/11 Mon, 18 Nov 2024 00:00:00 +0000 PEMANTAUAN KERUSAKAN JELUTUNG RAWA (Dyera lowii Hook. F) AKIBAT SERANGAN BABI HUTAN (Sus scrofa L) DI KEBUN KONSERVASI PLASMA NUTFAH SEPUCUK SUMATERA SELATAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/12 <p>Pemulihan lahan gambut yang terdegradasi melalui rehabilitasi dan revegetasi tanaman lokal, seperti jelutung rawa (<em>Dyera lowii</em> Hook.f), merupakan langkah penting untuk menjaga kelestarian ekosistem gambut. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi bentuk kerusakan dan dampaknya terhadap tanaman, serta tingkat kerusakan jelutung rawa di Kebun Konservasi Plasma Nutfah (KKPN) Sepucuk, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan. Penelitian dilakukan menggunakan metode sensus, dengan mencatat gejala dan bentuk kerusakan pada tanaman. Hasil menunjukkan bahwa babi hutan (<em>Sus scrofa</em> L.), famili Suidae, ordo Artiodactyla, adalah hewan yang menyerang jelutung rawa, dengan berbagai jenis kerusakan, termasuk goresan pada kulit batang, pengelupasan kulit, batang berlubang, hingga kehilangan setengah bagian pohon. Persentase serangan tergolong kategori berat dengan tingkat serangan rendah. Habitat babi hutan yang cocok, berupa wilayah bersemak dan rimbun, mendukung terjadinya kerusakan parah. Aktivitas babi hutan pada batang jelutung rawa juga membuka peluang bagi serangan organisme pengganggu lain, seperti rayap. Kerusakan ini dipengaruhi oleh perubahan lingkungan dan konversi hutan menjadi lahan pertanian, sehingga pengendalian diperlukan meskipun tingkat kerusakan masih tergolong rendah. Penelitian ini memberikan gambaran penting tentang dampak serangan babi hutan terhadap jelutung rawa.</p> Andika Imanullah, Asmaliyah Asmaliyah, Etik Erna Wati Hadi, Purwanto Purwanto, Nuralamin Nuralamin, Bastoni Bastoni, Fatahul Azwar Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/12 Mon, 18 Nov 2024 00:00:00 +0000 PENGUJIAN KESEHATAN ENAM VARIETAS KACANG HIJAU (Vigna radiata L) DENGAN METODE PEMERIKSAAN BIJI KERING DAN METODE PENCUCIAN BENIH (GRINDING) https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/15 <p>Tanaman kacang hijau (<em>Vigna radiata</em> L) termasuk suku polong-polongan fabaceae. Benih kacang hijau yang disimpan di gudang dapat terkontaminasi oleh toksin yang dihasilkan oleh cendawan sehingga tumbuh dan menempel pada benih. Adanya serangan cendawan penyebab terjadinya penurunan produksi kacang hijau. Berdasarkan data Kementerian Pertanian pada tahun 2016, produksi kacang hijau di Indonesia mengalami penurunan sejak 2011 hingga 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi dan mengidentifikasi cendawan terbawa benih pada kacang hijau dengan metode pemeriksaan biji kering dan pencucian benih (<em>grinding</em>). Penelitian dilaksanakan pada November 2023 sampai Januari 2024 di Laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan 5 varietas kacang hijau yaitu Vima 1, Vima 2, Vima 3, Vima 4, Vima 5, dan Kutilang. Hasil penelitian dengan metode pemeriksaan biji kering menunjukkan kualitas benih normal paling tinggi adalah Varitas Vima 5 dengan persentase benih 66,75%. Metode pencucian benih (<em>grinding</em>) ditemukan 11 isolat cendawan terbawa benih dengan satu varietas teridentifikasi <em>Aspergillus</em> sp., <em>A. flavus, A. niger, A. fumigatus</em> dan 3 lainnya belum teridentifikasi.</p> Tiara Astra Wulandita , Hendri Bustamam , Tunjung Pamekas Copyright (c) 2024 Prosiding Seminar Nasional Perlindungan Tanaman https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/perlintan/article/view/15 Mon, 18 Nov 2024 00:00:00 +0000