PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel <p>PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN merupakan prosiding seminar yang diadakan oleh Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. dilaksanakan setahun sekali dan mengundang berbagai peneliti, dosen, mahasiswa yang mempresentasikan makalahnya di seminar ini .</p> <p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230404342321330">ISSN : 2987-5587</a> </p> <p>Seminar Nasional ini diselenggarakan setiap tahun oleh Program Studi Ilmu Kelautan. Seminar Nasional Hasil Penelitian Kelautan dan Perikanan menerima naskah artikel penelitian yang akan dimuat dalam prosiding ini. Adapun bidang ilmu yang diseminarkan adalah SIG dan Penginderaan Jauh untuk kelautan dan perikanan, Manajemen Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, Oseanografi, Perikanan Tangkap, Biodiversitas dan Bioekologi Kelautan, Perubahan Iklim dan Mitigasi Bencana Pesisir, Marikultur, Biteknologi dan Bioprospeksi Laut, Agromaritim Kompleks (Pertanian Wilayah Pesisir)</p> en-US anaariasari@unib.ac.id (Ana Ariasari) akbarabdur@gmail.com (Akbar Abdurrahman Mahfudz) Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.13 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 STUDI POLA MUSIM IKAN TUNA (Thunnus sp.) DI PERAIRAN KABUPATEN KAUR, PROVINSI BENGKULU https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/236 <p>Kabupaten Kaur merupakan salah satu dari 7 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu yang memiliki wilayah perairan laut. Sampai pada batas 12 mil, luas perairan laut Kabupaten Kaur ± 1.977,94 km<sup>2</sup>. Terdapat beberapa jenis ikan ekonomis penting yang tertangkap di perairan laut Kabupaten Kaur, dan yang terpenting diantaranya adalah ikan tuna. Bahkan Kabupaten Kaur merupakan&nbsp; sentra penangkapan ikan di tuna di Provinsi Bengkulu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola musim penangkapan ikan tuna di wilayah perairan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Data primer dikumpulkan dengan metode observasi dan wawancara terhadap nelayan yang menangkap ikan tuna sebagai responden. Ikan tuna yang teridentifikasi di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Pasar Lama Bintuhan ada dua jenis yaitu ikan tuna sirip kuning <em>(Yellowfin tuna</em>) dan tuna <em>albacore (Albacares thunnus alalunga)</em>. Penangkapan ikan tuna oleh nelayan di perairan laut Kabupaten Kaur dilakukan sepanjang tahun. Berdasarkan analisis data hasil tangkapan ikan tuna di wilayah perairan Kabupaten Kaur sepanjang tahun 2014–2018, ada 2 puncak musim penangkapan yaitu pada bulan Mei dan Januari. Dalam setahun terdapat 5 bulan Indeks Musim Penangkapan (IMP) di atas 100%, yaitu April, Mei, Juni, Januari dan Februari. Indeks Musim Penangkapan (IMP) tertinggi 261,254% pada bulan Mei dan yang terendah terjadi pada bulan September sebesar 10,466 %.</p> Zamdial, Fahrizal Yuhardi, Ali Muqsit Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/236 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 Analisis Kelimpahan dan Keanekaragaman Makrozoobenthos Pada Ekosistem Padang Lamun di Desa Malakoni Pulau Enggano https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/171 <p>Ekosistem padang lamun di pesisir pantai Desa Malakoni, Pulau Enggano, Bengkulu Utara, terletak berdampingan dengan pelabuhan kapal dan merupakan habitat bagi makrozoobenthos yang berasosiasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan dan keanekaragaman makrozoobenthos pada ekosistem padang lamun di sekitar Pelabuhan Malakoni dengan metode survei. Sampel makrozoobenthos diamati dengan menggunakan transek saat air laut surut di empat stasiun yang telah ditentukan. Stasiun penelitian ditentukan dengan metode <em>purposive</em> berdasarkan keberadaan lamun dan berada di sisi kiri pelabuhan. Hasil penelitian ini ditemukan 9 jenis organisme yang terdiri dari <em>Lambis lambis</em>,<em> Cypraea arabica</em>, <em>Vasum turbinelus</em>, <em>Nerita plicata</em>, <em>Conomurex luhuanus</em>, <em>Ophiocoma erinaceus</em>, <em>Holothuria scabra</em> dan <em>Synapta maculata</em>. Kelimpahan makrozoobenthos di empat stasiun berkisar 0,2-3,2 ind/m<sup>2</sup>, indeks keanekaragaman (H’) rendah (stasiun 2 &amp; 4 = 0,93 &amp; 0,87) dan tinggi (stasiun 1 &amp; 3 = 1,22 &amp; 1,38), indeks keseragaman (E) sedang (stasiun 2 = 0,52) dan tinggi (stasiun 1, 3 &amp; 4 = 0,88; 0,77 &amp; 0,79), serta indeks dominasi (C) rendah (stasiun 1,3 &amp; 4 = 0,34; 0,34 &amp; 0,50) dan sedang (stasiun 2 = 0,59) dengan kelimpahan relatif tertinggi yaitu pada jenis <em>Ophiocoma erinaceus</em> sebagai jenis yang paling banyak ditemukan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perlu adanya upaya dan langkah konservatif baik pemantauan, pemanfaatan, pengelolaan dan peningkatan pemahaman masyarakat agar keberadaan makrozoobenthos tersebut tetap lestari.</p> Yoga Pidiansyah, Zamdial, Dede Hartono Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/171 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 INVENTARISASI JENIS MANGROVE DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) PANTAI PANJANG PULAU BAAI KOTA BENGKULU https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/234 <p>Mangrove merupakan salah satu vegetasi pesisir yang memiliki peranan penting sebagai mendukung kehidupan laut yang beragam dan sebagai sumber daya ekonomi utama bagi masyarakat pesisir. Namun, ekosistem mangrove di Indonesia menghadapi ancaman serius akibat pertumbuhan populasi yang cepat dan tekanan terkait, yang dapat menyebabkan perubahan lingkungan dan degradasi. Kota Bengkulu merupakan salah satu kota pesisir yang memiliki mangrove di kawasan Taman Wisata Alam (TWA). Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies mangrove di area TWA Pantai Panjang-Pulau Baii Kota Bengkulu. Pengambilan data lapangan dilakukan di tiga stasiun, masing-masing terdiri dari plot untuk mengamati jenis mangrove yang berbeda, seperti pohon, anakan, dan semai. Hasil studi menunjukkan bahwa <em>Rhizophora apiculata</em> dan <em>Sonneratia alba</em> merupakan spesies mangrove dominan di area TWA. Jumlah tegakan mangrove yang diidentifikasi di kawasan TWA antara lain, (a) stasiun 1 terdapat 28 pohon mangrove yang termasuk dalam 2 jenis mangrove, yaitu <em>Rhizopora apiculata </em>dan <em>Soneratia alba</em>; (b) stasiun 2 terdapat 30 pohon mangrove yang termasuk dalam 2 jenis mangrove, yaitu <em>Rhizopora apiculata </em>dan <em>Soneratia alba; </em>(c) stasiun 3 terdapat 33 mangrove dalam 2 jenis, yaitu <em>Rhizopora apiculata </em>dan <em>Soneratia alba.</em> Ekosistem mangrove di Taman Wisata Alam Pantai Panjang-Pulau Baai menghadapi tantangan yang memerlukan perhatian segera, antara lain melalui peningkatan tindakan konservasi, pengelolaan sampah, dan partisipasi masyarakat untuk memastikan keberlanjutan habitat mangrove.</p> Lusi Dwi Violita, Ana Ariasari, Deddy Bakhtiar Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/234 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 Valuasi Ekonomi Komunitas Padang Lamun Di Perairan Pantai Batu Lungun Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/169 <p>Kabupaten Kaur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, yang memiliki berbagai macam potensi sumberdaya pesisir laut. Batu Lungun merupakan desa yang secara geografis terletak di Kecamatan Nasal yang berada di daerah pesisir. Pantai Batu lungun memiliki potensi sumberdaya pesisir yaitu lamun.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisis nilai manfaat total dari potensi komunitas padang di perairan Pantai Batu Lungun Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023. Penelitian ini menggunakan metode survei secara komprehensif. Pengambilan sampel menggunakan teknik <em>Purposive Sampling</em>. Responden nilai manfaat keberadaan terdiri dari tingkat pendidikan. Hasil penelitian ini diperolehnya nilai manfaat total komunitas padang lamun di Desa Batu Lungun adalah sebesar Rp.6.147.884.640,43,-/tahun dengan nilai manfaat langsung sebesar Rp. 225.240.000,-/tahun, manfaat tidak langsung sebesar Rp.5.774.843.154,43,-/tahun, nilai manfaat pilihan sebesar Rp. 2.620.486.,-/tahun, nilai manfaat keberadaan sebesar Rp. 122.657.000,-/tahun, dan nilai manfaat warisan sebesar Rp. 22.524.000 ,-/tahun.</p> Syafaad Udma, Dede Hartono, Zamdial Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/169 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS TIPE PASANG SURUT MENGGUNAKAN METODE ADMIRALTY (STUDI KASUS: TELUK LAMPUNG) https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/232 <p>Teluk Lampung terletak diantara kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Teluk Lampung mempunyai karakteristik yang berbeda pada umumnya yaitu perairannya yang relatif dangkal dan letaknya yang berhadapan langsung dengan Selat Sunda dan Samudera Hindia. Teluk Lampung memiliki pelabuhan yaitu Pelabuhan Panjang yang menjadi pusat aktivitas masyarakat melakukan perdagangan. Pelabuhan Panjang menjadi salah satu sarana penting di Provinsi Lampung untuk aktivitas dan lalu lintas perdagangan regional di wilayah tersebut. Aktivitas pelabuhan, pelayaran, perdaganan serta perikanan yang ada di Teluk Lampung memerlukan informasi hidro-oseanografi termasuk salah satunya pasang surut. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis tipe pasang surut menggunakan metode <em>admiralty</em> dengan studi kasus pada Teluk Lampung. Berdasarkan perhitungan metode <em>admiralty</em> didapatkan nilai amplitudo dan beda fase (g) dari sembilan komponen pasang surut utama. Nilai tersebut kemudian akan digunakan untuk menentukan bilangan <em>formzahl</em>. Hasil perhitungan bilangan <em>formzahl</em> di Teluk Lampung memiliki nilai sebesar 0.608 sehingga karakteristik tipe pasang surut di Teluk Lampung tergolong ke dalam tipe pasut Campuran Condong ke Harian Ganda (<em>Mixed Tide Prevailing Semi Diurnal</em>). Nilai elevasi muka air laut yaitu <em>MSL</em>, <em>HHWL</em>, dan <em>LLWL</em> di perairan Teluk Lampung berturut-turut adalah 197 cm, 241,53 cm dan 153,25 cm.</p> Qinthara Aqiila Syahri, Akbar Abdurrahman Mahfudz, Yar Johan, Nadia Zahrina Wulansari Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/232 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN DAN TINGKAT RAMAH LINGKUNGAN PANCING ULUR KELURAHAN PONDOK BESI BENGKULU https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/166 <p>Pancing ulur merupakan salah satu jenis alat penangkapan ikan yang digunakan oleh sebagian nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut di Kelurahan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Pancing ulur dikategorikan sebagai alat tangkap ikan yang ramah lingkungan dikarenakan cara penggunaannya yang masih tradisional dan tidak mengganggu ekosistem laut lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis dan mendeskripsi komposisi ikan hasil tangkapan nelayan tradisional dan tingkat ramah lingkungan alat tangkap pancing ulur di Kelurahan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Penelitian dilakukan dengan metode survei pada bulan Juni-Juli 2023. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Komposisi hasil tangkapan pancing ulur yang digunakan nelayan Kelurahan Pondok Besi adalah Main Catch 29%, By Catch 70.89% dan Discard 0%. Alat tangkap dapat dikategorikan ramah lingkungan dikarenakan alat menangkap 9 spesies dengan ukuran yang tidak sama dan By-catch mendapatkan 7 spesies, serta tidak merusak lingkungan dengan mendapatkan skor yaitu 31.5% yang berarti alat tangkap dikategorikan ramah lingkungan.</p> Rahmad Iman Apriansyah, Dede Hartono, Zamdial Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/166 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN GASTROPODA DI CAGAR ALAM SUNGAI BAHEUWO BALAI KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM (BKSDA) DESA KAHYAPU PULAU ENGGANO https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/230 <p>Gastropoda merupakan salah satu moluska penyusun komunitas bentik pada suatu perairan. Gastropoda memiliki bentuk yang mengalami modifikasi berupa peristiwa torsi. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan gastropoda yang ada di Cagar Alam Sungai Baheuwo dan mendapatkan pengetahuan, pengalaman mengenai keanekaragaman dan kelimpahan&nbsp; gastropoda. Penelitian ini dilaksanakan pada 17 Oktober 2023- 30 November 2023 di Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Desa Kahyapu Pulau Enggano Kecamatan Bengkulu Utara dan pengambilan data penelitian ini dilaksanakan di kawasan Konservasi Sungai Baheuwo Desa Kahyapu. Metode sampling dilakukan menggunakan Metode Plot dengan transek garis ukuran 1x1 m. Dalam pengamatan ini, metode plot digunakan untuk menentukan lokasi pengamatan yang diambil sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan keanekaragaman gastropoda yang ditemukan di Cagar Alam Sungai Baheuwo yaitu sebanyak 2 famili yang terdiri dari 2 spesies yaitu Terebralia palustrisi dan Mancinella alouina. Indeks Keanekaragaman yang didapatkan yaitu 0,132691421. Berdasarkan pernyataan Shannon Winner yang menyatakan bahwa apabila indeks keanekargaman bernilai H<sup>’</sup>&lt;1 maka indeks keanekaragaman organisme yang menempati habitat tersebut tergolong rendah. Dan nilai kelimpahan relatif tertinggi didapatkan pada stasiun 3 yaitu 55,88235.</p> Sarniati Samosir, Nur Lina Maratana Nabiu, Suratno, Ali Muqsit, Akbar Abdurrahman Mahfudz, An Nisa Nurul Suci Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/230 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 PENANGANAN IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) HASIL TANGKAPAN NELAYAN PANCING ULUR YANG DIDARATKAN DI PPS BUNGUS https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/238 <p>Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani atau mengawetkannya. Berhasilnya kegiatan penangkapan ikan banyak tergantung pada sejumlah pengetahuan mengenai tingkah laku ikan agar dapat menemukan adanya ikan sehingga kita dapat menerapkan metode maupun alat penangkapan yang sesuai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei dengan melakukan pengamatan, wawancara dan observasi secara langsung ke lapangan. Penanganan Ikan tuna sirip kuning di PPS Bungus terdiri dari beberapa tahapan/proses, pertama dimulai dari penanganan diatas kapal dan saat bongkar muat di dermaga. Sebelum bongkar muat dilakukan kapal akan diperiksa oleh petugas inspeksi, proses selanjutnya penanganan saat akan diangkut ke perusahaan. Distribusi dan penanganan awal di PT. Distribusi untuk diolah dan diekspor. Proses penanganan ikan yang baik akan menentukan kualitas ikan yang akan di ekspor, proses penanganan ikan yang paling utama adalah saat ikan di naikkan ke atas kapal, maka pentingnya pengetahuan nelayan terhadap penanganan ikan yang baik diatas kapal sangat diperlukan. Semakin cepat dan baik proses penanganan ikan makan nilai produksi akan semakin tinggi</p> Nina Anjeli, Ali Muqsit, Nur Lina Maratana Nabiu, Akbar Abdurrahman Mahfudz, Ana Ariasari, An Nisa Nurul Suci Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/238 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN MORFOMETRIK IKAN (Anguilla sp) SIDAT FASE ELVER https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/172 <p>Ikan Sidat (<em>Anguilla </em>sp.) merupakan ikan yang melakukan ruaya dalam siklus hidupnya yaitu katadromous dan Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan tempat pembesaran alami ikan sidat pada muara sungainya, namun belum ada upaya untuk pengelolaan sumber daya ikan sidat. Langkah awal untuk pengelolaan sumber daya ikan sidat yaitu dengan melakukan identifikasi berupa pengamatan karakteristik morfologi dan morfometrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies ikan sidat yang berasal dari perairan kabupaten Bengkulu Selatan berdasarkan pengamatan morfologi dan pengukuran morfometrik. Informasi jenis ikan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan perikanan sidat berkelanjutan yang tepat. Metode Identifikasi morfologis dan meristik <em>elver </em>dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran tubuh serta data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif. Identifikasi spesies semua sampel sidat adalah jenis <em>Anguilla bicolor</em> dengan nilai kisaran rasio anadorsal (AD%) 1,75 – 2,81. Hasil dari perhitungan rasio anadorsal sampel ikan sidat tergolong ke dalam <em>shortfins eel</em>.</p> Maya Angraini, Ni Komang Suryati, Wisnu Aditya, Aida Adha Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/172 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 PEMELIHARAAN TELUR PENYU DI PENANGKARAN PENYU ALUN UTARA DESA PEKIK NYARING KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU UTARA https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/235 <p>Penyu merupakan hewan laut dan kadang berada di daerah pantai untuk bertelur. Penyu bertelur ketika terjadi air pasang penuh dimana penyu akan berenang menuju ke pantai yang berpasir dan melakukan beberapa tahapan proses peneluran, yaitu, membuat lubang sarang, bertelur, menutup lubang sarang, menutup lubang, memadatkan pasir, membuat penyamaran sarang, dan berenang kembali ke laut. Penyu memiliki kriteria dalam menentukan tempat peneluran seperti lingkungan bio-fisik yang baik dan sesuai. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati penyu adalah dengan mengupayakan konservasi terhadap penyu melalui pemeliharaan telur-telur penyu, seperti yang dilakukan oleh kelompok Pondok Kelapa Bengkulu. Studi ini dilakukan melalui observasi peneluran penyu sebagai upaya konservasi. Hal ini dilakukan untuk melindungi telur penyu dari ancaman atau predator habitat alami Sarang semi alami dibuat untuk untuk mengontrol, pengawasan, menghindari penetasan telur dari air laut saat pasang, dan menghindari gangguan predator alam dan manusia.</p> Marlina Mimo, Ana Ariasari, Ali Muqsit, An Nisa Nurul Suci Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/235 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS PADANG LAMUN DI PERAIRAN DESA MALAKONI KECAMATAN ENGGANO BENGKULU https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/170 <p>Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang terletak di Pantai Barat Sumatra Provinsi Bengkulu. Pulau Enggano merupakan sebuah pulau kecil yang mempunyai potensi sumberdaya hayati, yaitu ekosistem terumbu karang, ekosistem mangrove, ekosistem padang lamun dan sumberdaya hayati perikanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Struktur Komunitas Padang Lamun yang meliputi kerapatan jenis, kerapatan relatif, frekuensi jenis, frekuensi relatif, penutupan spesies, penutupan relatif, indeks nilai penting (INP), indeks dominasi, indeks keanekaragaman, dan indeks keseragaman di Perairan Timur Desa Malakoni Kecamatan Enggano Bengkulu Utara. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi pengelolaan sumber daya hayati laut terutama komoditas padang lamun di Desa Malakoni, Kecamatan Enggano Bengkulu Utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei. Pada penelitian ini jenis-jenis lamun yang ditemukan di Perairan Desa Malakoni Kecamatan Enggano Bengkulu Utara terdiri dari dua jenis, yaitu <em>Thalassia hemprichi </em>dan <em>Halophila ovalis</em>. Secara keseluruhan, Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Desa Malakoni Kecamatan Enggano Bengkulu, yaitu nilai kerapatan jenis berkisar antara 0 – 371,4 ind/ , nilai kerapatan relatif berkisar antara 0 – 100%, nilai frekuensi berkisar antara 0 – 0,82, nilai frekuensi relatif berkisar antara 0 – 100%, nilai penutupan jenis berkisar antara 0 – 33,43 %, nilai penutupan relatif berkisar antara 0 – 100%. Secara keseluruhan jenis lamun yang ditemukan memiliki nilai INP berbeda-beda, kemudian nilai indeks dominasi berkisar antara 0,5 – 1, nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 0 – 0,69, dan nilai indeks keseragaman berkisar antara 0 – 0,69.</p> Tegar Hirotaka Rahma Sejati, Zamdial, Dede Hartono Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/170 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 BUDIDAYA RUMPUT LAUT JENIS (Kappaphycus alvarezii) MENGGUNAKAN METODE LONG LINE DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BBPBAP) JEPARA https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/233 <p><em>Kappaphycus alvarezii</em> merupakan spesies rumput laut yang banyak dibudidayakan di&nbsp;&nbsp;&nbsp; perairan Indonesia karena memiliki potensi karaginan sebagai pikokoloid dan teknik budidayanya yang relatif mudah dan murah. <em>Kappaphycus alvarezii</em> merupakan rumput laut merah (<em>Rhodophyta</em>) yang kaya akan pigmen fotosintesis dan pigmen lainnya, yaitu klorofil a, α-karoten, β-karoten, fikobilin, neozantin dan zeanthin. Metode <em>longline</em> merupakan cara membudidayakan rumput laut di kolom air (<em>eupotik</em>) dekat permukaan perairan dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu titik ke titik yang lain dengan panjang 25-50 m untuk menghasilkan rumput laut yang berkualitas. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui teknik budidaya rumput laut jenis <em>Kappaphycus alvarezii </em>dengan menggunakan metode <em>longline. </em>Metode longline rumput laut <em>Kappaphycus alvarezii </em>dilakukan melalui tahap persiapan media untuk penanaman budidaya (Keramba Jaring Apung), persiapan bibit, penanaman, pengontrolan dan pemanenan.</p> Yuyun Samosir, Ana Ariasari Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/233 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 IDENTIFIKASI IKAN BELANAK (Mugilidae) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI KECAMATAN KOTA MUKOMUKO KABUPATEN MUKOMUKO https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/168 <p><strong> </strong>Provinsi Bengkulu merupakan daerah yang memiliki aliran perairan pertemuan antara pantai dan muara. Salah satu daerah yang memiliki penyebaran ikan belanak di Provinsi Bengkulu yaitu di Kecamatan Kota Mukomuko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis - jenis ikan belanak (<em>Mugilidae</em>) hasil tangkapan nelayan Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko. Identifikasi dilakukan di lapangan dengan mengambil sampel penelitian hasil tangkapan nelayan yang telah dikumpulkan dari toke atau pengepul ikan, kemudian diletakkan di atas steorofoam dengan ketentuan <em>ichthyology</em> yaitu kepala menghadap ke kiri dan ekor menghadap kekanan, setelah itu sampel difoto kemudian dicocokkan dengan buku identifikasi, kemudian data yang diperoleh ditabulasikan dan didiskusikan secara deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini ditemukan 3 jenis ikan belanak yang termsuk kedalam <em>family mugilidae</em> yaitu ikan belanak (<em>Mugil cephalus),</em> ikan kada (<em>Liza Subvridis</em>), dan ikan jopo <em>(valamugil buchanani </em><em>)</em> dari semua jenis yang ditemukan memiliki ciri tubuh, sirip, dan ekor yang berbeda – beda.</p> Dinda Melati Sukma, Zamdial, Dede Hartono Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/168 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) (STUDI KASUS: BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG) https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/231 <p>Budidaya ikan kakap putih telah menjadi suatu usaha yang bersifat komersial untuk dikembangkan dengan pertumbuhan yang relatif cepat, mudah dipelihara dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Faktor yang mendukung keberhasilan usaha ikan kakap putih adalah ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup, berkualitas dan berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembenihan ikan kakap putih (<em>Lates calcarifer</em>) dengan studi kasus pada Balai Besar Perikanan Budi Daya Laut Lampung (BBPBL). Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan penelitian dengan metode pengambilan data melalui wawancara dan praktik langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembenihan ikan kakap putih (<em>Lates calcarifer</em>) terdiri atas 6 tahapan, yaitu pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih dan pemanenan benih. Kegiatan pemeliharaan induk meliputi pemberian pakan dan suplemen, perawatan bak pemeliharaan, pengelolaan kualitas air serta pencegahan terhadap hama dan penyakit. Pemijahan kakap putih dilakukan dengan menggunakan metode manipulasi lingkungan untuk mempercepat pemijahan. Penetasan telur dalam kurun waktu 1 bulan memiliki <em>Fertilization rate</em> (FR) sebesar 83 – 90 % dan <em>Hacthing rate</em> (HR) sebesar 90%. Metode pemeliharaan larva adalah dengan <em>green water system,</em> yaitu pemeliharaan yang dilakukan dengan tetap menyediakan <em>fitoplankton</em> berupa <em>nanocloropis</em> yang berguna sebagai media pemeliharaan bagi larva dan sebagai pakan bagi <em>rotiver </em>yang diberikan untuk pakan larva. Pemeliharaan benih meliputi beberapa tahapan yaitu persiapan wadah budidaya, pemberian pakan, peng-<em>grading</em>-an dan pengelolaan kualitas air serta penanganan penyakit. Pemanenan benih kakap putih mulai dari ukuran 1 cm hingga 7 cm dengan teknik pemanenan secara parsial (sebagian) maupun total (keseluruhan).</p> Dani Wijaya, Akbar Abdurrahman Mahfudz, Yar Johan, Tiya Widi Aditya, Ali Muqsit, Nur Lina Maratana Nabiu, Ana Ariasari, An Nisa Nurul Suci Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/231 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000 RESPONS IKAN SIDAT (Anguilla spp.) TERHADAP PAKAN MANDIRI PADA KOLAM POLIKULTUR DI KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/229 <p>Ikan sidat (<em>Anguilla bicolor</em>) juga dikenal sebagai sidat air tawar, salah satu spesies ikan sidat yang dapat ditemui di perairan tawar dan estuari di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Penelitian ini membahas respons ikan sidat (<em>Anguilla spp.</em>) terhadap pakan mandiri pada kolam polikultur di Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daerah Seginim memiliki potensi yang baik untuk dijadikan sebagai tempat pembudidayaan ikan sidat. Waktu respons pakan ikan sidat selama pengamatan berkisar antara 9,28 detik hingga 22,86 detik, dengan rata-rata waktu respons pakan sekitar 15 detik. Selain itu, cuaca yang sering hujan di daerah ini ternyata mempengaruhi respons pakan ikan sidat. Hasil ini dapat menjadi dasar penting dalam pengembangan strategi pemberian pakan yang optimal untuk meningkatkan produksi ikan sidat di kolam polikultur di wilayah tersebut.</p> Pendi Saputra Kartawinata, Nur Lina Maratana Nabiu, Dede Hartono, Maya Angraini Fajar Utami Copyright (c) 2024 PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/229 Fri, 01 Mar 2024 00:00:00 +0000