INTENSITAS SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT CABAI RAWIT DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
Abstract
Intensitas serangan terhadap cabai rawit membuat kerugian akibat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), terkhususnya pada hama dan penyakit yang menjadi perbincangan lantaran tingkat serangan terparahnya mencapai 57%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi seberapa besar serangan OPT pada cabai rawit (Capsicium frustencens) di provinsi Sumatera Selatan.. Metode yang dilakukan yaitu survey langsung ke para petani provinsi Sumatera Selatan tepatnya didaerah Pagar Alam, Palembang, Gelumbang, Kec.Sukarami, Kec.Air Kumbang dan Indralaya Utara dengan metode Purposive sampling. Dari 11 petani yang menjadi responden diketahui bahwa hama yang menyerang kebun cabai rawit mereka adalah kutu daun (Aphis gossypii), lalat buah (Bactrocera sp.), kutu kebul (Bemisia tabaci), Spodoptera litura, dan thrips (Thrips sp.). Sedangkan penyakit yang menyerang yaitu antraknosa, bercak daun, busuk batang, layu Fusarium, dan Yellow mosaic virus. Lalat buah (Bactrocera sp.) menjadi hama utama dengan tingkat serangan mencapai 31%. Sedangkan penyakit, Antraknosa menjadi hal yang cukup membuat petani resah lantaran tingkat serangannya mencapai 56%. Maka dari itu hama dan penyakit utama pada cabai rawit adalah lalat buah dan antraknosa dengan pengendalian menggunakan pestisida kimia. Tetapi dalam pengaplikasian pestisida kimia haruslah sesuai Standar Operasional Penggunaan (SOP) agar target pemberantasannya terpenuhi dan terhindar dari kecelakaan kerja.