RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata l.) TERHADAP PENGAPURAN DI ULTISOLS
Abstract
Tanaman kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting
di Indonesia. Permintaan terhadap kacang hijau cukup tinggi dan cenderung meningkat dari
tahun ke tahun, sementara peningkatan laju luas areal tanamannya masih di bawah jagung dan
kedelai. Perluasan areal tanaman dapat dilakukan pada lahan marginal seperti Ultisols. Tanah
ini memiliki kendala utama keasaman yang tinggi sehingga tanaman dapat mengalami
keracunan Al. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan varietas kacang hijau yang memiliki
pertumbuhan dan hasil tertinggi pada lahan Ultisols dan menentukan dosis dolomit yang
optimal untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau di Ultisols. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2021 di Talang Kering, Kelurahan Pematang Gubernur,
Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu pada ketinggian ±22 meter diatas permukaan
laut (mdpl). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) Split
Plot dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama berupa dosis kapur dolomit sebagai petak
utama (Main Plot) yaitu yaitu K1= 0 ton/ha, K2= 1,6 ton/ha, K3= 3,2 ton/ha. Faktor kedua
adalah varietas kacang hijau sebagai anak petak (Sub Plot) yaitu V1= Varietas Vima 1, V2=
Varietas Vima 2, V3= Varietas Vima 3, V4= Varietas Vima 4 dan V5= Varietas Kutilang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat efek kombinasi antara dosis kapur dengan lima
varietas kacang hijau terhadap semua variable yang diamati. Pemberian dosis kapur 3,2 ton/ha
menghasilkan umur berbunga dan bobot biji kacang hijau yang paling tinggi. Dari kelima
varietas yang diujikan memiliki pertumbuhan dan hasil setara.