KERAGAAN TANAMAN JAGUNG DAN PADI GOGO DENGAN POLA TANAM TUMPANG SARI DI KABUPATEN BANGKA SELATAN
Keywords:
Lahan kering; polikultur; tumpangsariAbstract
Turiman jago merupakan pola tanam tumpang sari tanaman jagung dan padi gogo. Penerapan pola
tumpangsari dapat mengoptimalkan pemanfaatan cahaya, air dan hara, mengontrol gulma, dapat
menekan perkembangan OPT dan dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan. Pengkajian bertujuan
untuk mengetahui pertumbuhan tanaman dengan pola turiman jago spesifik lokasi pada lahan kering
di Kabupaten Bangka Selatan. Pengkajian telah dilaksanakan di IP2TP Batu Betumpang, Kabupaten
Bangka Selatan, Bangka Belitung mulai November 2019 - Maret 2020. Varietas yang digunakan
adalah jagung manis Paragon F1 dan Padi Inpago Unsoed 1. Data dianalisis menggunakan
indipendent sample T-Test pada taraf alpha 5%. Hasil penelitian menunjukkan tanaman mampu
tumbuh dengan baik dan hasil analisis menunjukkan pertumbuhan yang tidak berbeda nyata dengan
pola tanam monokultur. Jumlah anakan rata-rata padi 24.85 anakan dengan tinggi 122,08 cm.
Kemampuan produksi jagung dengan berat bersih tongkol tanpa kelobot yaitu 286,03 g. Pola tanam
ini dapat diadopsi sebagai upaya optimalisasi pemanfataan lahan pada musim kemarau di Kab.
Bangka Selatan.