DOMINASI GULMA DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA JARAK TANAM DAN WAKTU PENGENDALIAN GULMA YANG BERBEDA

Abstract

Pengendalian gulma bisa dilakukan secara kultur teknis, misalnya pengaturan jarak tanam dan frekuensi penyiangan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan jarak tanam dan frekuensi pengendalian gulma yang efektif untuk menekan pertumbuhan gulma dan meningkatkan hasil kacang tanah. Penelitian telah dilaksanakan mulai bulan Desember 2020 sampai Maret 2021, bertempat di
Bengkulu pada ketinggian tempat 15 mdpl. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu jarak tanam: 25 cm x 15 cm (J1), 25 cm x 20 cm (J2), 25 cm x 25 cm (J3 ) dan faktor kedua yaitu waktu pengendalian gulma: P1 = 2 MST dan 4 MST, P2 = 4 MST dan 6 MST dan P3 = 2 MST,4 MST dan 6 MST. Hasil penelitian menunjukkan 6 petak perlakuan (J1P1, J1P3, J2P1, J2P2, J3P1, dan J3P2) didominasi Laportea interrupta (L.) Chew. dengan nilai SDR 33,09%, 38,57%, 65,45%, 41,70%, 36,12% dan 28,92%. Spermacoce alata Aubl. mendominasi pada perlakuan J2P3 dan J3P3 dengan nilai SDR 43,71% dan 28,57%. Eleusine indica (L.) Geartn. mendominasi pada perlakuan J1P2 dengan nilai SDR 31,04%. Bobot kering gulma total terendah (8,22 g/m) dihasilkan pada jarak tanam 25 cm x 20 cm. Waktu pengendalian 2 dan 4 MST menghasilkan bobot kering gulma total terendah sebesar 8,66 g/m2) dan bobot polong total per petak (3100,5 g/m. Bobot polong bernas perpetak terberat (3093,6 g/m2) dihasilkan pada jarak tanam 25 cm x 25 cm dengan waktu pengendalian 2,4 dan 6 MST.