WAKTU PENGENDALIAN GULMA DAN DOSIS PUPUK ORGANIK ABU JENJANG KELAPA SAWIT (AJKS) PADA TANAMAN JAGUNG MANIS

Abstract

Produksi tanaman jagung manis dapat ditingkatkan dengan perbaikan teknik budidaya seperti penggunaan bahan organik lokal dan pengaturan waktu pengendalian gulma. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kombinasi pupuk organik dengan waktu pengendalian gulma pada tanaman jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Agronomi, Universitas Bengkulu mulai bulan September sampai dengan Desember 2020. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor percobaan dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah pupuk organik abu jenjang kelapa sawit (AJKS) dosis 1, 2, 3, dan 4 ton ha -1 , dan tanpa AJKS sebagai kontrol, dan faktor kedua adalah waktu pengendalian gulma dengan waktu penyiangan 3, 4, dan 5 minggu setelah tanam (MST). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi yang nyata antara pupuk organik AJKS dengan waktu pengendalian gulma. Perlakuan pupuk organik AJKS berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, bobot brangkasan segar, bobot tongkol per tanaman dan hasil tongkol per petak. Semakin tinggi dosis AJKS maka pertumbuhan semakin baik dan hasil semakin,meningkat dengan bobot tongkol per tanaman dan hasil tongkol maksimal diperoleh pada AJKS 4 ton/ha yaitu masing masing 267.83 dan 5876 gram. Perlakuan waktu pengendalian gulma berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun, diameter batang, bobot brangkasan segar, bobot tongkol per tanaman dan hasil tongkol per petak. Pengendalian gulma 3 MST memberikan pertumbuhan yang paling baik dan hasil tertinggi yang diamati pada bobot tongkol per tanaman dan hasil tongkol per petak masing masing sebesar 245.05 dan 5155.06 gram.