EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN DALAM BUDIDAYA TANAMAN TERHADAP TINGKAT SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT DI SUMATERA SELATAN
Keywords:
Hama dan Penyakit; Pendidikan; Pengetahuan; PestisidaAbstract
Pestisida adalah bahan beracun yang dapat mengganggu kesehatan manusia hewan dan lingkungan di sekitar. Penggunaan pestisida harus meperhatikan 5 tepat yaitu, tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis/konsentrasi, dan tepat cara. Kurangnya pengetahuan petani dalam menggunakan pestisida dan penggunaan yang secara berlebihan akan mengakibatkan degradasi lingkungan dan meninggalkan residu yang akan membahayakan manusia itu sendiri. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berupa kuisioner dan wawancara secara langsung dengan petani serta mengamati intensitas serangan dari hama dan penyakit di lapangan. Petani yang menjadi responden terdiri dari 180 petani. Sebanyak 57 % responden menempuh jenjang pendidikan terakhir di sekolah dasar (SD), 20 % menempuh pendidikan terakhir di Sekolah Menengah Pertama (SMP), 23 % di Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 0 % S1. Rata-rata skor penggunaan pestisida adalah 1,92 dari petani lulusan Sarjana (S1), selanjutnya skor pestisida petani lulusan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki skor pestisida yang sama yaitu 2,39 dan semua pendidikan di kategorikan baik dalam menggunakan pestisida. Intensitas serangan hama tidak berpengaruh dengan penggunaan pestisida berdasarkan latar belakang pendidikan, sebaliknya intensitas serangan penyakit berpengaruh pada penggunaan pestisida berdasarkan latar belakang pendidikan dimana serangan penyakit yang tertinggi dari latar belakang pendidikan petani terdapat pada kelompok petani lulusan Sekolah Dasar (SD) dengan rerata 26,55, dan serangan hama terendah terdapat pada kelompok petani lulusan Sarjana (S1) dengan rerata 6,61. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku dan pemahaman petani dalam penggunaan pestisida berdasarkan latar belakang pendidikan.