ANALISIS TIPE PASANG SURUT MENGGUNAKAN METODE ADMIRALTY (STUDI KASUS: TELUK LAMPUNG)

Authors

  • Qinthara Aqiila Syahri Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Akbar Abdurrahman Mahfudz Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Yar Johan Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Nadia Zahrina Wulansari Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut Jl. Enggano No 18 Tanjungpriok, Jakarta Utara, 14310, Indonesia

Keywords:

Tipe Pasang Surut, Admiralty, Muka Air Laut

Abstract

Teluk Lampung terletak diantara kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Teluk Lampung mempunyai karakteristik yang berbeda pada umumnya yaitu perairannya yang relatif dangkal dan letaknya yang berhadapan langsung dengan Selat Sunda dan Samudera Hindia. Teluk Lampung memiliki pelabuhan yaitu Pelabuhan Panjang yang menjadi pusat aktivitas masyarakat melakukan perdagangan. Pelabuhan Panjang menjadi salah satu sarana penting di Provinsi Lampung untuk aktivitas dan lalu lintas perdagangan regional di wilayah tersebut. Aktivitas pelabuhan, pelayaran, perdaganan serta perikanan yang ada di Teluk Lampung memerlukan informasi hidro-oseanografi termasuk salah satunya pasang surut. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis tipe pasang surut menggunakan metode admiralty dengan studi kasus pada Teluk Lampung. Berdasarkan perhitungan metode admiralty didapatkan nilai amplitudo dan beda fase (g) dari sembilan komponen pasang surut utama. Nilai tersebut kemudian akan digunakan untuk menentukan bilangan formzahl. Hasil perhitungan bilangan formzahl di Teluk Lampung memiliki nilai sebesar 0.608 sehingga karakteristik tipe pasang surut di Teluk Lampung tergolong ke dalam tipe pasut Campuran Condong ke Harian Ganda (Mixed Tide Prevailing Semi Diurnal). Nilai elevasi muka air laut yaitu MSL, HHWL, dan LLWL di perairan Teluk Lampung berturut-turut adalah 197 cm, 241,53 cm dan 153,25 cm.

Downloads

Published

2024-03-01

How to Cite

Syahri, Q. A., Mahfudz, A. A., Johan, Y., & Wulansari, N. Z. (2024). ANALISIS TIPE PASANG SURUT MENGGUNAKAN METODE ADMIRALTY (STUDI KASUS: TELUK LAMPUNG). PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, 2, 52–63. Retrieved from https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/232