BUDIDAYA MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) UNTUK PAKAN IKAN DAN PEMANFAATAN HASIL SAMPINGNYA SEBAGAI SOLUSI PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA RINDU HATI BENGKULU TENGAH
Abstract
Sampah menjadi salah satu masalah yang cukup serius, hal ini disebakan banyaknya limbah pasar yang dibuang ditempat sampah dan belum ada pengolahan. Tanpa masyarakat sadari sampah limbah buangan pasar semakin lama akan menumpuk dan akan terus bertambah tanpa upaya penanggulangan yang efektif. Akibatnya akan menjad imasalah yang serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Limbah ini dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni limbah organik dan anorganik. Maggot merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) memang sangat istimewa dibandingkan bahan baku pakan alternative lainnya karena banyak mengandung vitamin untuk ikan. Selain itu, maggot bisa diproduksi dalam waktu singkat dan berkesinambungan dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan. Keunggulan lainnya masyarakat mudah dalam membudidayakan maggot dan meproduksinya. Masyarakat desa Rindu Hati merupakan salah satu sasaran bagi kami untuk melakukan kegiatan budidaya maggot. Proses panen budidaya maggot dilakukan minimal setelah dua minggu masa budidaya mag- got. Pada waktu 2 minggu telur lalat black soldier sudah menetas. Perlu diingat daur hidup maggot sebelum menjadi lalat selama 37 hari. Jadi untuk pakan ikan harus dilakukan sebelum Maggot berumur 37 hari dari proses bertelurnya lalat. Proses pemanenan dilakukan dengan memisahkan maggot dari media tumbuhnya. Setelah terpisah dari media tumbuhnya, maggot siap diberikan untuk pakan.
Kata Kunci: Maggobox, Maggot, Budidaya, Masyarakat, Sampah