TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) (STUDI KASUS: BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG)

Authors

  • Dani Wijaya Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Akbar Abdurrahman Mahfudz Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Yar Johan Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Tiya Widi Aditya Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung Jl. Yos Sudarso, Pesawaran, Provinsi Lampung, 35454, Indonesia
  • Ali Muqsit Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Nur Lina Maratana Nabiu Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • Ana Ariasari Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia
  • An Nisa Nurul Suci Prodi Ilmu Kelautan, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Jl. W. R. Supratman, Kandang Limun, Provinsi Bengkulu, 38371, Indonesia

Keywords:

Ikan Kakap Putih, Pembenihan Ikan, Budidaya Perikanan

Abstract

Budidaya ikan kakap putih telah menjadi suatu usaha yang bersifat komersial untuk dikembangkan dengan pertumbuhan yang relatif cepat, mudah dipelihara dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan lingkungan. Faktor yang mendukung keberhasilan usaha ikan kakap putih adalah ketersediaan benih dalam jumlah yang cukup, berkualitas dan berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembenihan ikan kakap putih (Lates calcarifer) dengan studi kasus pada Balai Besar Perikanan Budi Daya Laut Lampung (BBPBL). Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan penelitian dengan metode pengambilan data melalui wawancara dan praktik langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembenihan ikan kakap putih (Lates calcarifer) terdiri atas 6 tahapan, yaitu pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemeliharaan benih dan pemanenan benih. Kegiatan pemeliharaan induk meliputi pemberian pakan dan suplemen, perawatan bak pemeliharaan, pengelolaan kualitas air serta pencegahan terhadap hama dan penyakit. Pemijahan kakap putih dilakukan dengan menggunakan metode manipulasi lingkungan untuk mempercepat pemijahan. Penetasan telur dalam kurun waktu 1 bulan memiliki Fertilization rate (FR) sebesar 83 – 90 % dan Hacthing rate (HR) sebesar 90%. Metode pemeliharaan larva adalah dengan green water system, yaitu pemeliharaan yang dilakukan dengan tetap menyediakan fitoplankton berupa nanocloropis yang berguna sebagai media pemeliharaan bagi larva dan sebagai pakan bagi rotiver yang diberikan untuk pakan larva. Pemeliharaan benih meliputi beberapa tahapan yaitu persiapan wadah budidaya, pemberian pakan, peng-grading-an dan pengelolaan kualitas air serta penanganan penyakit. Pemanenan benih kakap putih mulai dari ukuran 1 cm hingga 7 cm dengan teknik pemanenan secara parsial (sebagian) maupun total (keseluruhan).

Downloads

Published

2024-03-01

How to Cite

Wijaya, D., Mahfudz, A. A., Johan, Y., Aditya, T. W., Muqsit, A., Nabiu, N. L. M., Ariasari, A., & Suci, A. N. N. (2024). TEKNIK PEMBENIHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) (STUDI KASUS: BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LAMPUNG). PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN, 2, 29–51. Retrieved from https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/semnaskel/article/view/231

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2